SAT RESNARKOBA – “Top sekali tembakau gorila, tembakaunya dicampur dengan kimia. Tembakaunya beli murah, bahan-bahan kimianya murah, sehingga untungnya berlipa-lipat, jadi memang tergiur untuk berbisnis narkoba,” kata KBO Sat Resnarkoba Polres Malinau AIPTU Marsuki,S.H. pada saat melasksanakan sambang dan penyuluhan pada saat ibdah dan berbuka puasa di salah satu masjid di Desa Malinau Hilir Kabupaten Malinau.
Tambakau gorila, menjadi viral di pasaran banyak orang yang memburunya. Bahkan, lebih laku dari marijuana.
“Marijuana juga kalah daya halusinasinya. Karena itu, kita harus mempelajari modus-modus baru berkaitan dengan adanya narkoba baru. Belum yang lain merambah ke anak-anak kecil kita, permen dan lain sebagainya. Kita harus terus mengejar jangan sampai ketinggalan oleh mereka,” tegas Marsuki.
“Presiden menayatakan perang terhadap narkoba. Kita lebih perang lagi. Kalau presiden bilang perang, kita lebih perang lagi. Karena narkoba memang kejahatan luar biasa, karena untungnya besar. Kalau untung tidak besar tidak akan bandar-bandar ini melakukan, pasti tergiurnya ini,” tambahnya.
Ia menegaskan hal ini seperti yang di sampaikan oleh Kasat Resnarkoba Polres malinau IPTU Nanang Suherman,S.Sos. Nanang mengatakan, harus maksimal melaksanakan pemberatasan dengan terintegrasi. Termasuk bekerja sama dengan masyarakat di Kab. Malinau. Kita harus maksimal melaksanakan pemberantasan dengan terintegrasi,” ungkap Nanang.(5/6)(dkl/dr).