MALINAU – “Top sekali tembakau gorila, tembakaunya dicampur dengan kimia. Tembakaunya beli murah, bahan-bahan kimianya murah, sehingga untungnya berlipa-lipat, jadi memang tergiur untuk berbisnis narkoba,” kata Personil Sat Resnarkoba Polres Malinau Bripda Deni Saputro pada saat melaksanakan sambang dan penyuluhan di Desa Tanjung Lapang Kabupaten Malinau. Selasa(20/6).
Tambakau gorila, menjadi viral di pasaran banyak orang yang memburunya. Bahkan, lebih laku dari marijuana.
“Marijuana juga kalah daya halusinasinya. Karena itu, kita harus mempelajari modus-modus baru berkaitan dengan adanya narkoba baru. Belum yang lain merambah ke anak-anak kecil kita, permen dan lain sebagainya. Kita harus terus mengejar jangan sampai ketinggalan oleh mereka,” tegasnya.
“Presiden menayatakan perang terhadap narkoba. Kita lebih perang lagi. Kalau presiden bilang perang, kita lebih perang lagi. Karena narkoba memang kejahatan luar biasa, karena untungnya besar. Kalau untung tidak besar tidak akan bandar-bandar ini melakukan, pasti tergiurnya ini,” tambahnya.
Ia menegaskan, harus maksimal melaksanakan pemberatasan dengan terintegrasi. Termasuk bekerja sama dengan masyarakat di Kab. Malinau. Kita harus maksimal melaksanakan pemberantasan dengan terintegrasi,” tandasnya.(dkl/dr)